Sunday 21 July 2013

SIAPAKAH SOSOK JOKOWI (JOKO WIDODO) SEBENARNYA?

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/09/22/172267_jokowi-suka-musik-rock_663_382.jpg

Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961; umur 52 tahun),  atau yang lebih akrab dipanggil Jokowi, adalah Gubernur DKI Jakarta terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2012. Ia merupakan gubernur ke-17 yang memimpin ibu kota Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi menjabat Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015, namun baru 2 tahun menjalani periode keduanya, ia mendapat amanat dari warga Jakarta untuk memimpin Ibukota Negara. Dalam masa jabatannya di Solo, ia didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.


Masa kecil

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun.  Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Walikota Surakarta saat harus menertibkan pemukiman warga.


Masa kuliah dan berwirausaha

Dengan performa akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya.

Selepas kuliah, ia bekerja di BUMN, namun tak lama memutuskan keluar dan memulai usaha dengan menjaminkan rumah kecil satu-satunya, dan akhirnya berkembang sehingga membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, Jokowi. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya.


Karier politik

Wali kota Surakarta

Dengan berbagai pengalaman di masa muda, ia mengembangkan Solo yang buruk penataannya dan berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas luar negeri.


Rebranding Solo

Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.  Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.


Mendamaikan Keraton Surakarta

Pada tanggal 11 Juni 2004, Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota, sehingga terjadi pertentangan antara kedua putranya, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan (SDISKS) Paku Buwono XIII dan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowulan. Selama tujuh tahun ada dua raja yang ditunjuk oleh kedua pihak di dalam satu Keraton.

Konflik ini akhirnya mendorong campur tangan pemerintah Republik Indonesia dengan menawarkan dualisme kepemimpinan, dengan Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih. Penandatanganan kesepahaman ini didukung oleh empat perwakilan menteri, yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun konflik belum selesai karena beberapa keluarga keraton masih menolak penyatuan ini.

Puncaknya adalah penolakan atas Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat di pintu utama Keraton di Korikamandoengan.  Jokowi akhirnya berperan menyatukan kembali perpecahan ini setelah delapan bulan menemui satu per satu pihak keraton yang terlibat dalam pertentangan.  Pada tanggal 4 Juni 2012 akhirnya Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi.


Penghargaan

Atas prestasinya, oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008".  Kebetulan di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok pernah terpilih pula dalam "10 Tokoh 2006" atas jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ahok kemudian akan menjadi pendampingnya di Pilgub DKI tahun 2012.

Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat.  Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil. 


Gubernur Jakartahttp://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png

Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta[22] pada Pilgub DKI tahun 2012. Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sebagai wakil, Basuki T Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.

Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon petahana yang diperkuat oleh Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan memenangkan pilkada dalam satu putaran. Selain itu, PKS yang meraup lebih dari 42 persen suara untuk Adang Daradjatun di pilkada 2007 juga mengusung Hidayat Nur Wahid yang sudah dikenal rakyat sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009. Dibandingkan dengan partai lainnya, PDIP dan Gerindra hanya mendapat masing-masing hanya 11 dan 6 kursi dari total 94 kursi, jika dibandingkan dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk Hidayat Nur Wahid.  Namun LP3ES sudah memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan bertemu di putaran dua.

Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua. Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012 karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Walikota Solo 2010  serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.


Pilkada 2012 putaran kedua

Jokowi berusaha menghubungi dan mengunjungi seluruh calon, termasuk Fauzi Bowo,  namun hanya berhasil bersilaturahmi dengan Hidayat Nur Wahid dan memunculkan spekulasi adanya koalisi di putaran kedua. Setelahnya, Fauzi Bowo juga bertemu dengan Hidayat Nur Wahid.

Namun keadaan berbalik setelah partai-partai pendukung calon lainnya di putaran pertama, malah menyatakan dukungan kepada Fauzi Bowo. Hubungan Jokowi dengan PKS juga memburuk dengan adanya tudingan bahwa tim sukses Jokowi memunculkan isu mahar politik Rp50 miliar. PKS meminta isu ini dihentikan, sementara tim sukses Jokowi menolak tudingan menyebutkan angka imbalan tersebut. Kondisi kehilangan potensi dukungan dari partai-partai besar diklaim Jokowi sebagai fenomena "Koalisi Rakyat melawan Koalisi Partai".  Klaim ini dibantah pihak Partai Demokrat karena PDI Perjuangan dan Gerindra tetap merupakan partai politik yang mendukung Jokowi, tidak seperti Faisal Basri dan Hendrardji yang merupakan calon independen.  Jokowi akhirnya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS,  Jusuf Kalla dari Partai Golkar,[41] Indra J Piliang dari Partai Golkar,  serta Romo Heri yang merupakan adik ipar Fauzi Bowo.

Pertarungan politik juga merambah ke dunia media sosial dengan peluncuran Jasmev, pembentukan media center,  serta pemanfaatan media baru dalam kampanye politik seperti Youtube.  Pihak Fauzi Bowo menyatakan juga ikut turun ke media sosial, namun mengakui kelebihan tim sukses dan pendukung Jokowi di kanal ini.

Putaran kedua juga diwarnai berbagai tudingan kampanye hitam, yang antara lain berkisar dalam isu SARA,  isu kebakaran yang disengaja, korupsi,  dan politik transaksional.

Menjelang putaran kedua, berbagai survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain 36,74% melawan 29,47% oleh SSSG,  72,48% melawan 27,52% oleh INES,  45,13% melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer,  45,6% melawan 44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.

Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli mendapat 46,19%.  Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer 54.24% melawan 45.76%,  dan lima stasiun TV. Perkiraan sementara oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02% melawan 45,98%, Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%.  Dan akhirnya pada 29 September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo - Prijanto. 


Pasca Pilkada 2012

Setelah resmi menang di perhitungan suara, Jokowi masih diterpa isu upaya menghalangi pengunduran dirinya oleh DPRD Surakarta., namun dibantah oleh DPRD.  Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi juga menyatakan akan turun tangan jika masalah ini terjadi, karena pengangkatan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dianggap melanggar aturan mana pun jika pada saat mendaftar sebagai Calon Gubernur sudah menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan sebelumnya jika terpilih, dan benar-benar mengundurkan diri setelah terpilih.  Namun setelahnya, DPR merencanakan perubahan terhadap Undang-Undang No 34 tahun 2004, sehingga setalah Jokowi, kepala daerah yang mencalonkan diri di daerah lain, harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya pada saat mendaftarkan diri sebagai calon.

Atas alasan administrasi terkait pengunduran diri sebagai Walikota Surakarta dan masa jabatan Fauzi Bowo yang belum berakhir, pelantikan Jokowi tertunda  dari jadwal awal 7 Oktober 2012 menjadi 15 Oktober 2012. Acara pelantikan diwarnai perdebatan mengenai biaya karena adanya pernyataan Jokowi yang menginginkan biaya pelantikan yang sederhana. DPRD kemudian menurunkan biaya pelantikan menjadi Rp 550 juta, dari awalnya dianggarkan Rp 1,05Miliar dalam Perubahan ABPD. Acara pelantikan juga diramaikan oleh pedagang kaki lima yang menggratiskan dagangannya. Sehari usai pelantikan, Jokowi langsung dijadwalkan melakukan kunjungan ke masyarakat.


Protes serikat buruh atas UMP

Selanjutnya, pada 24 Oktober 2012 yang lalu, terjadi unjuk rasa di Balaikota yang dilakukan sekumpulan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. .  Awalnya buruh menuntut kenaikan UMP menjadi Rp 2,79Juta, yang ditanggapi ajakan dialog oleh Basuki Tjahaja Purnama dengan perwakilan buruh. Akhirnya disepakati penggunaan angka survei Kecukupan Hidup Layak bulan terakhir, dari sebelumnya yang dirata-rata dari data Februari 2012 hingga Oktober 2012,  serta berbagai poin lainnya sehingga menjadi 13 kesepakatan.  

Jokowi kemudian menyerahkan penghitungan UMP yang layak kepada Dewan Pengupahan yang awalnya memunculkan rekomendasi angka Rp1,9Juta. Namun sidang ini diganggu oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya, sehingga angka ini baru mewakili kepentingan pengusaha.  . Akhirnya disepakati oleh berbagai pihak bahwa Upah Minimum Provinsi sebesar Rp 2,2Juta yang kemudian ditetapkan oleh Dewan Pengupahan.  

Jokowi melakukan berbagai konsultasi, termasuk dengan Menakertrans Muhaimin Iskandar, Gubernur Banten, dan Gubernur Jawa Barat untuk menentukan UMP yang tepat bagi buruh di DKI Jakarta agar tidak mengalami ketimpangan dengan daerah penyangga, namun masih layak untuk dinikmati pekerja

Penetapan UMP oleh Jokowi masih menunggu adanya kesepakatan Pengusaha dan Buruh, dan ditambahi alasan "Menunggu Hari Baik". Sehingga hingga 18 November 2012, UMP yang berlaku masih sebesar Rp 1,5Juta.


Tidak Ada Lagi Privasi di Internet

Wakil Menteri Telekomunikasi Rusia, Aleksey Volin
Rusia mau tidak mau ikut terseret dalam "Drama Edward Snowden." Mantan pegawai dua lembaga intelijen dan keamanan top AS, CIA dan NSA, Snowden menjadi sorotan dunia sejak Juni lalu setelah melalui media massa mengungkapkan program penyadapan pemerintahnya secara massal lewat Internet, bahkan melibatkan jaringan media sosial yang populer digunakan publik.

Snowden akhirnya menjadi buruan pihak keamanan AS, yang mendakwanya atas kasus spionase dan pencurian properti pemerintah. Dia berhasil melarikan diri ke Hong Kong dan tinggal di sana selama beberapa hari sebelum akhirnya pindah ke bandara internasional Rusia, Sheremetevo, di Kota Moskow sejak 23 Juni 2013.

Sorotan akhirnya mengarah ke Rusia. Apalagi belum diketahui kemana tujuan Snowden selanjutnya, apakah pergi ke tempat lain atau tetap di bandara Moskow.

Wakil Menteri Telekomunikasi dan Komunikasi Massa Rusia, Aleksey Volin, memaparkan bagaimana sikap pemerintahnya atas "Drama Snowden itu" Namun, menurut Volin, kasus ini memunculkan hikmah yang dapat dipetik oleh pemerintah Rusia, termasuk pentingnya membangun infrastruktur dan layanan Internet dalam negeri secara mandiri. 

"Kini publik paham bahwa tidak ada lagi privasi di Internet. Well, kami hanya bisa menyarankan bahwa publik kini harus lebih berhati-hati dalam membeberkan masalah privasi mereka di Internet," kata Volin dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Pejabat yang pernah bertugas sebagai diplomat di Jakarta 20 tahun silam itu juga mengungkapkan bagaimana pemerintah Rusia menerapkan langkah-langkah untuk menjamin kebebasan ber-Internet secara aman bagi publik di negaranya.

Berikut petikan wawancaranya. 

Apakah Rusia memang tengah melindungi Edward Snowden?

Dia secara teknis belum berada di wilayah hukum Rusia, melainkan masih di zona internasional di suatu bandara di wilayah Rusia.

Tapi apa sikap Rusia kepada Snowden?

Well, posisi kami sederhana saja, yaitu mematuhi peraturan internasional terkait status hukum seseorang di suatu bandar udara internasional. Oleh karena itu, pemerintah kami saat ini tidak dapat berbuat banyak terhadap seseorang yang masih berada di zona internasional dan ingin meneruskan penerbangan lanjutan.

Sampai kini yang bersangkutan belum mengajukan secara resmi permohonan suaka kepada pemerintah kami. Oleh karena itu kami tidak bisa membicarakan soal pengajuan suaka ini sampai yang bersangkutan memintanya.

Bandara kami itu memiliki zona internasional dan kami mematuhi peraturan mengenai perlakuan atas seseorang di zona internasional dan, sesuai peraturan yang ada, dia berhak untuk berada di sana.

Jadi, tidak ada halangan bagi dia karena otoritas kami tidak punya pembatasan sampai kapan dia boleh berada di zona internasional.

Apa tanggapan pemerintah Rusia soal skandal penyadapan pihak intelijen AS di Internet yang dibocorkan oleh Snowden sehingga dia akhirnya diburu oleh aparat AS?

Ada beberapa aspek terkait masalah itu, pertama adalah bila seseorang dipandang melanggar hukum, maka pemerintahnya berhak menjatuhkan tindakan hukum kepada yang bersangkutan.

Namun ada faktor lain yang menarik terkait masalah yang menimpa Edward Snowden, yaitu bahwa berdasarkan informasi yang telah beredar di media massa, bahwa ternyata begitu banyak pihak yang menjadi target aksi mata-mata di Internet. Target ini adalah mereka yang biasa menggunakan Internet, bisa berkirim pesan lewat surel (email), berkunjung di laman-laman media sosial.

Praktik penyadapan informasi dari Internet itu meresahkan banyak orang, termasuk di Rusia.  Banyak warga kami juga pengguna aktif Internet yang punya akun di beberapa laman sosial seperti Facebook, Gmail, dan Yahoo Mail.

Mereka yakin bahwa pengelola situs-situs itu menjamin perlindungan data pribadi bagi pengunjung, namun dengan dibeberkannya skandal (Snowden) itu membuat banyak pihak jadi ragu apakah perlindungan privasi itu memang betul-betul dijamin.

Kini publik paham bahwa tidak ada lagi privasi di Internet. Well, kami hanya bisa menyarakankan bahwa publik kini harus lebih berhati-hati dalam membeberkan masalah privasi mereka di Internet.

Bagaimana Rusia memandang kebebasan ber-Internet, apakah kebebasan itu sudah kebablasan sehingga bisa digunakan siapapun yang bisa merugikan pihak lain?

Pelajaran lain dari kasus Snowden itu adalah berubahnya pandangan miring banyak pihak kepada Rusia. Sebelumnya muncul kritik di AS dan negara-negara lain bahwa Rusia selama ini berupaya membatasi kegiatan maupun peluang di dunia maya.

Pada dasarnya sikap Rusia adalah Internet itu bebas digunakan dan diakses siapa saja. Tapi, di saat bersamaan, kami juga ingin Internet aman bagi penggunanya, terutama bagi anak-anak. Itu karena banyak hal yang berbahaya di Internet yang bisa berpengaruh buruk kepada anak-anak.

Rusia ingin memastikan bahwa anak-anak di negara kami dan juga di tempat-tempat lain tidak menjadi korban dari perilaku menyimpang di Internet. Mereka harus dilindungi dari orang-orang jahat dan juga dari informasi atas hal-hal yang membahayakan, seperti narkoba, penindasan (bullying) dan pornografi anak.

Kami juga melihat situasi yang anomali bahwa ada pihak yang selama ini mengritik Rusia bahwa kami membatasi pihak-pihak untuk mengakses Internet, yang tujuannya adalah mencegah hal-hal buruk seperti pornografi anak. Namun di saat yang sama, pihak itu jugalah yang menggunakan Internet untuk memata-matai dan mengganggu privasi banyak orang.

Kami memandang bahwa bila Internet itu bebas, berarti bebas dari apa saja. Termasuk bebas dari aksi mata-mata, gangguan atas privasi pengguna, pornografi dan hal-hal yang mengganggu masyarakat.

Negara-negara Eropa baru-baru ini gusar kepada AS bahwa berdasarkan informasi yang dipaparkan Snowden mereka selama ini juga disadap Washington. Apakah Rusia juga merasa telah menjadi korban penyadapan?

Aksi penyadapan itu bisa saja terjadi di negara kami dan itu dimungkinkan, namun harus ada bukti yang kuat untuk menunjukkannya. Berdasarkan informasi-informasi terkini, yang paling menarik dari skandal penyadapan ini adalah skala kegiatannya. Ternyata skalanya meluas.

Apakah wajar menyadap kantor pemerintah negara sahabat atau mitra dalam menjalin hubungan internasional?

Well, itu merupakan hal yang normal untuk menerapkan kegiatan demikian. Banyak negara yang menerapkan praktik itu, namun mereka harus bisa merahasiakannya.

Namun perkembangan yang terjadi sekarang ini membuat kami berkeyakinan makin pentingnya membangun infrastruktur, sumber daya, dan layanan Internet secara mandiri. Di Rusia kami punya jasa penyedia informasi yang setara dengan Google dan punya layanan surel yang mirip dengan gmail. Rusia pun punya laman media sosial yang setara dengan Facebook.

Makin banyak warga Rusia yang menggunakan infrastruktur atau layanan dalam negeri yang memadai untuk aktif di Internet secara aman. Mereka tahu bahwa tidak ada jaminan privasi di jaringan asing atau di layanan email luar negeri.
Demo Dukungan bagi Edward Snowden
Keterangan Foto: Demonstrasi mendukung aksi Edward Snowden di AS (Reuters)
Apakah Rusia juga perlu mengawasi aktivitas di Internet untuk menjamin keamanan warganya?

Bila ini dikaitkan dengan pemantauan (monitoring), pemerintah pun perlu mengetahui apa yang menjadi wacana yang hangat diperbincangkan atau yang menjadi perhatian  publik lewat media sosial. Ini bisa menjadi sumber informasi bagi pemerintah untuk menerapkan langkah lanjutan atau perbaikan atau evaluasi atas suatu masalah yang berkembang. Maka pandangan dari masyarakat melalui jaringan media sosial menjadi sumber penting bagi pemerintah.

Lewat pantauan di Internet, pemerintah kami pun bisa memanfaatkannya dalam memerangi pembajakan hak cipta, baik itu musik, film, piranti lunak, dan lain-lain. Apalagi pembajakan hak cipta kian marak berlangsung di Internet dimana pengunjung bisa mendapatkannya dengan mudah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Jaringan media sosial di Rusia pun telah menjalin kerjasama dengan pihak berwenang untuk memantau laman-laman yang menyediakan maupun dijadikan ajang jual-beli produk bajakan.

Kami pun tahu bahwa media sosial juga telah dimanfaatkan oleh jaringan kriminal. Mereka berupaya mendapatkan data pribadi atau nomor rekening bank orang lain maupun keberadaan orang yang mereka incar.  

Maka baru-baru ini pemerintah menjalankan kampanye berinternet yang aman kepada publik dengan meminta mereka jangan mudah mengumbar data pribadi atau nomor telepon ke media sosial. Data mereka ini bisa disalahgunakan oleh sindikat kriminal.

Perlukah pemerintah Rusia memperketat akses ke media sosial bagi warganya agar tidak terpapar kegiatan kriminal di Internet?

Menurut saya tidak perlu sampai harus membatasi akses ke media sosial. Kami terus mendidik publik agar berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial karena informasi pribadi kita bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam peluang sekecil apapun.

Itulah pentingnya bagi kami menerapkan program "pengetahuan media" bagi rakyat di Rusia. Pertama bagaimana mereka memanfaatkan dan berbagi informasi di Internet, lalu bagaimana mereka melindungi anak-anak dari aspek negatif di Internet.

Lalu bagaimana mereka bisa melindungi data pribadi dan bagaimana mengetahui otentik tidaknya suatu laman agar terhindar dari kasus penipuan. Jadi pendidikan atas pengetahuan media ini merupakan salah satu kebijakan penting pemerintah kami. Maka kami bekerja sama dengan media-media massa di Rusia untuk memberitahu pentingnya pengetahuan media itu. Kebijakan ini mendapat sambutan bagi dari kalangan industri kreatif Internet di Rusia.  

Apakah Rusia sekarang sangat berbeda dengan era Uni Soviet dalam hal kebebasan berekspresi dan kebebasan pers?

Tentu saja situasinya sudah berbeda dari era lampau. Di era Soviet saya pernah berkecimpung di media massa sebelum akhirnya bergabung ke kantor pemerintah di era Rusia, termasuk pernah mengelola beberapa majalah. Rusia sekarang ini menjamin kebebasan berkekspresi dan mendapatkan informasi.

Memang ada pihak yang merasa pemerintah Rusia tidak menjamin kebebasan pers di media cetak dan televisi. Namun bukan itu masalahnya. Hal yang lebih penting di Rusia terkait kebebasan berekspresi adalah bahwa kegiatan itu harus dilakukan di tempat dan sarana yang tepat.

Selain itu semua media cetak dan elektronik punya kebijakan redaksional tersendiri. Namun publik bisa mengutarakan pendapatnya di media massa sejauh itu tidak melanggar kebijakan redaksional media yang bersangkutan.
Di Rusia kami sudah mengeluarkan lisensi untuk lebih dari seribu media cetak, televisi, dan laman berita. Kini jumlah media massa di Rusia sudah sedemikian besarnya. Selain itu juga banyak blog, yang menyediakan beragam informasi yang tidak sedikit masih harus diverifikasi.

Investasi Dana Sedekah Ala Ustad Yusuf Mansur

Ustad Yusuf Mansur
Percaya tidak, dengan bersedekah Anda bisa ikut berinvestasi dan mendulang pahal berkali-kali lipat? Selain itu, dengan bersedekah secara bersama-sama atau berjamaah, maka sesuatu yang mustahil dan sukar untuk diwujudkan akan menjadi kenyataan? Misalkan saja: membangun 10 pabrik sekaligus, mengakuisisi lahan, atau membeli bank swasta nasional. Bahkan, negara Indonesia juga bisa "dibeli" dengan cara bersedekah.

Anda percaya?

Hal yang sekilas tampak musykil itu yang kini yang ditawarkan Ustad Yusuf Mansur kepada para jemaahnya, khususnya, dan umat Islam pada umumnya.

Konsep "ajaib" ini dia introdusir dengan nama "Sedekah Produktif".  

Ustad Yusuf, seperti dikutip dari situsnya, Kamis 18 Juli 2013, mengungkapkan saat ini usaha patungan yang dirintisnya masih diperkokoh dari sisi legal, sistem, dan administrasinya, agar sesuai peraturan pemerintah. Namun begitu, dia sudah terus bergerak mengajak jemaah untuk ikut serta dalam gerakan dakwah ekonomi tersebut. Dia percaya bahwa dengan berjemaah, bersatu, bersama-sama, banyak hal kecil akan menjadi sesuatu yang besar. 

Sedekah Produktif, menurutnya, adalah sedekah yang tidak langsung habis dibagikan untuk fakir miskin, warga dhuafa, anak yatim, dan kaum lainnya yang selama ini menjadi target sedekah. Dana ini diputar dulu untuk berbagai kegiatan ekonomi. Tujuannya: untuk mengangkat lebih banyak mustahik jadi muzakki.

Lewat Sedekah Produktif, nilai dana bakal membesar, jauh lebih besar dari nilai dana sedekah awal. Ini karena dana itu digerakkan, diputar, dan diusahakan. 

"Asas Sedekah Produktif adalah prudent, safe, dan tentu saja sangat diusahakan dan diperhatikan agar tidak menabrak sesuatu atau sektor-sektor usaha yang dilarang agama dan negara," ujar Yusuf Mansur. "Kita jalan pelan-pelan. Dengan langkah kecil kita, insya Allah, Allah yang akan menyempurnakannya."

Dalam sistem yang digagasnya ini, ungkap Yusuf, jemaah dituntut untuk lebih ikhlas lagi bersedekah. Jika dalam patungan usaha ada bagi hasil dan pengembalian dana, dalam Sedekah Produktif tidak ada--meski dana tersebut terus digerakkan, digulirkan, diusahakan, dan kelak semakin membesar.

"Tapi jangan kuatir. Return (pahala) dari Allah pastinya akan jauh lebih besar, dan nggak ada yang mengalahkan. Sepuluh kali lipat, hingga 700 kali lipat, dan terus bertambah, nggak cuma sekali. Terus-terusan, hingga yaumil hisab nanti. Masya Allah, dah," katanya. 

Dalam hadits riwayat Al-Bukhari dinyatakan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan seorang hamba Allah bukan hanya akan dibalas dengan satu kebaikan. Karena kemurahan Allah, itu akan dibalas dengan 10 kebaikan, bahkan bisa berlipat hingga 700 kali. 

Yusuf memberikan contoh. Dengan dana sedekah Rp20 ribu, kita bisa membeli dua gelas air mineral dan beberapa botol air mineral berukuran kecil. Bayangkan, jika 10 juta orang bersedekah berjemaah, masing-masing Rp20 ribu. Jumlahnya akan menjadi Rp200 miliar.

Nah, apa yang bisa dilakukan dengan dana Rp200 miliar tersebut?

Banyak. Bisa bikin 10 pabrik air mineral besar di 10 kota besar, lengkap dengan armada truk, lahan, dan bangunan permanennya.

"Sekarang bayangkan kalau 10 juta orang bergabung secara bulanan, berarti satu tahun bisa terkumpul dana Rp2,4 triliun. Itu bisa bikin ratusan Bank Perkreditan Rakyat Syariah di ratusan kota, atau bisa masuk sebagai pemegang saham di salah satu bank swasta nasional. Keren, dah," sang ustad berpromosi.

Bukan hanya itu, menurutnya, dengan skema ini Yusuf hakulyakin bisa membeli perusahaan minyak dan gas, asuransi, stasiun televisi, kebun teh, lahan properti, hingga pesawat terbang. Karena itulah, visi misi dari program yang digagasnya ini dia sebut juga dengan gerakan "Membeli Ulang Indonesia".

Saran Dahlan

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ikut mengomentari usaha pengumpulan dana Sedekah Produktif Ustad Yusuf, yang saat ini dihentikan sementara itu.

Dahlan mengatakan dia paham bahwa niat Ustad Yusuf ini sebetulnya baik. Namun, dia mengingatkan agar nama sang ustad yang sudah baik tidak menjadi buruk bila di kemudian hari ada salah jalan.

"Yusuf Mansur ini ustad yang populer. Pengikut Twitter-nya ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan. Sebagai ustad, dia dipercaya," kata Dahlan saat ditemui di Jakarta, Kamis. "Yang mempercayai kebetulan banyak orang, sehingga uang yang dikumpulkan cukup banyak."

Yang jadi soal, kata Dahlan, Yusuf tidak langsung menyalurkan dana sedekah yang terkumpul itu, melainkan menginvestasikannya. Namun, para pemberi sedekah melalui sang ustad tidak serta-merta mendapatkan hasil investasinya. Karena sudah diikhlaskan si penyumbang, Ustad Yusuf tidak berkewajiban melaporkan kepada para pemberi sedekah.

Dahlan mengingatkan, menurut aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rencana investasi itu tetap harus didasarkan pada ketentuan yang berlaku, sehingga bisa dimonitor dan dikontrol pemerintah. Karena itu, Dahlan menyarankan Yusuf untuk membentuk sebuah non listed public company. "Jadi, dana sedekah itu masuk ke dalam investasi yang akan dimiliki publik," ujarnya.

Dahlan menyarankan agar investasi dana Sedekah Produktf, seharusnya ditargetkan pada area yang memiliki risiko kecil, tapi mempunyai imbal hasil yang lumayan besar. Dia juga menekankan bahwa investasi ini harus bermanfaat untuk umat.

Beli Bank Muamalat

Menteri Dahlan Iskan juga mengungkapkan bahwa Ustad Yusuf berniat membeli saham PT Bank Muamalat. Dalam diskusi dengan Dahlan, Ustad beranggapan bahwa bank syariah ini tidak sepenuhnya dimiliki investor dalam negeri. "Masa, kita negara dengan muslim terbesar, tapi tidak punya perbankan syariah sendiri," ungkap Dahlan.

Walaupun berstatus bank syariah, Dahlan melanjutkan, ternyata sebagian besar saham Bank Muamalat merupakan milik asing. Dengan uang sedekah yang terhimpun, Yusuf Mansur berencana membeli saham mayoritas.

"Namun, hal ini memang masih akan terkendala, apakah para pemilik saham di luar negeri mau untuk melepas saham mereka," ujarnya.

Dahlan pun mengaku mengusulkan ide lainnya, yakni dengan membeli saham PT Bank Mutiara Tbk. Bank yang dulunya bernama PT Bank Century Tbk itu sejak beberapa tahun terakhir ditawarkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk dijual. "Nantinya, bank ini akan dibeli dan diganti menjadi bank syariah," jelasnya.

Menanggapi rencana tersebut, Kepala Eksekutif LPS, Mirza Adityaswara, ditemui di tempat terpisah mengaku tidak mengetahui rencana tersebut. "LPS tidak tahu, kan sudah lewat masa penyampaian surat minat," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis.

Seperti diketahui, pada saat ini, LPS melaksanakan proses penjualan saham Bank Mutiara yang telah ditutup pendaftarannya pada 1 Juli 2013 lalu.
LPS telah menargetkan proses divestasi Bank Mutiara usai sebelum 20 November tahun ini dan mulai menawarkan Bank Mutiara kepada investor lokal dan asing sejak 2010.

Tahun 2013, merupakan tahun terakhir penawaran Bank Mutiara sesuai harga penyelamatannya, senilai Rp6,7 triliun. Jika hingga akhir tahun ini Bank Mutiara tidak juga laku, bank tersebut akan dilepas secara lelang kepada penawar terbaik.

Makin Banyak Ilmuwan Tertarik Pada UFO, Mengapa?

Ilustrasi UFO
Banyak para ilmuwan yang tertarik untuk mempelajari UFO (unidentified flying object). Tetapi, sebelumnya, sejumlah ilmuwan masih ragu terhadap penampakan UFO di langit bumi.

Kini, semuanya telah berubah. Meskipun banyak yang menertawakan tentang kemunculanan UFO, tapi kini banyak ilmuwan yang serius mendiskusikan mengenai keberadaan UFO.

"UFO adalah fenomena yang nyata. Mereka adalah benda buatan yang dibuat oleh pemikiran yang cerdas. UFO adalah bentuk teknologi yang canggih," kata Eric Davis, Fisikawan dari Institute for Advanced Studies, dilansir Huffington Post, Minggu, 21 Juli 2013.

Davis menyadari, memang sebagian besar persepsi publik tidak peduli terhadap UFO. Dan masyarakat meyakini tidak ada ilmuwan yang dapat menyentuh UFO.

"Mereka salah, naif, keras kepala, berpikir sempit, dan takut. Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang terbuka dan tidak boleh ditertawakan. Anda harus menghormati para ilmuwan," ujar Davis.

"Ini adalah tantangan bagi para ilmuwan. Mereka harus menggunakan metode ilmiah yang tidak biasa untuk mempelajari UFO," tambah Davis.

Saat ini, semakin banyak ilmuwan telah mengamati data-data penampakan UFO di bumi, dan mencari jawabannya melalui teknik dan metodologi khusus. Tapi, rata-rata banyak ilmuwan yang tidak mau mempublikasikan penelitiannya.

"Banyak ilmuwan yang secara diam-diam meneliti. Itu dilakukan karena mendapat pertentangan dari rekan-rekan ilmuwan lainnnya, karena akan berdampak pada karirnya," ungkap Davis.

Davis juga menyampaikan bahwa penelitian investigasi terhadap UFO tidak hanya bisa dilakukan oleh para ilmuwan, tapi bisa oleh siapa saja.

"Salah satu yang memiliki peran penting terhadap investigasi penampakan UFO adalah pihak intelejen militer. UFO bukan sebuah fenomena alam, tapi itu adalah studi ilmu pengetahuan," tutup Davis.

Raksasa Teknologi Dunia Mengakui Kepintaran Anak-anak Indonesia

Tim Solite Studio dari Universitas Trunojoyo Madura, pengembang aplikasi game bertajuk 'Save the Hamsters', juara kedua sebagai aplikasi game terbaik di Imagine Cup 2013 skala global.
Di tengah buruknya birokrasi dan carut-marutnya sistem ujian nasional, Indonesia patut bangga masih punya anak-anak bangsa yang brilian. Mereka mampu menuai prestasi dalam ajang-ajang perlombaan ilmiah dan teknologi kelas dunia.

Raihan anak-anak bangsa di kompetisi internasional belakangan ini menandakan bahwa mereka bisa cemerlang bila diarahkan dan difasilitasi dengan baik. Fasilitatornya tidak harus pemerintah, namun juga oleh pihak swasta.

Prestasi terkini diukir oleh anak-anak muda asal Madura. Dalam suatu turnamen internasional di Rusia, inovasi mereka diakui oleh raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft Corp., sebagai penyelenggara kontes tahunan, Imagine Cup.

Turnamen asah otak bagi para inovator muda itu berlangsung untuk kali ke-11, yang tahun ini berlangsung di Kota St. Petersburg, Rusia, selama 8 - 12 Juli 2013. Microsoft Imagine Cup ini merupakan kompetisi bergengsi tingkat dunia untuk pelajar di bidang teknologi, pengembang, dan calon wirausaha untuk menciptakan proyek kreatif.

Ada tiga kategori utama dalam kompetisi itu, terdiri dari Innovation, Games dan World Citizenship. Dari tiga kategori itu, ada peserta dari Indonesia sukses menyabet juara dua di kategori Games.

Tim Solite Studio dari Universitas Trunojoyo Madura, dengan aplikasi game bertajuk 'Save the Hamsters' berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dan menggondol hadiah sebesar US$10.000, setara Rp100 juta.

Asadullohil Ghalib Kubat dari Tim Solite Studio sangat bangga dan gembira dengan keberhasilan timnya menjadi juara kedua di ajang Imagine Cup 2013 Worldwide Finals.
Itulah sebabnya senyum lembar terpancar dari tim ini begitu difoto usai pengumuman pemenang. Mereka adalah salah satu dari 87 pelajar dari 71 negara berkompetisi di final tingkat dunia setelah memenangkan kompetisi online dan lokal dari seluruh dunia.

“Kemenangan ini memang mengejutkan kami. Tapi kami sebelumnya sudah optimis akan mendapatkan sesuatu di ajang final dunia ini. Setelah kemenangan di tingkat Indonesia kami terus meningkatkan kualitas aplikasi yang kami buat dan mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang final melalui kegiatan mentoring yang disediakan Microsoft Indonesia,” kata Ghalib.

Dia juga menambahkan bahwa mengikuti kompetisi Imagine Cup 2013 Worldwide Finals sangat menegangkan. Semua mengerahkan seluruh energi dan fokus pikirannya  untuk berjuang di Imagine Cup 2013.

"Semua kerja keras kami terbayarkan saat kami bisa membawa bendera merah putih Indonesia di panggung Imagine Cup 2013 skala dunia. Rasanya luar biasa bisa ikut membuat sesuatu yang nantinya dirasakan oleh seluruh dunia," kata Ghalib mewakili teman-teman setim.

Tim Juri Imagine Cup sangat terkejut mengetahui bahwa game Save the Hamster telah diunduh 30.000 kali hanya dalam waktu dua minggu, 20.000 pada Windows Phone dan 10.000 pada Windows 8.

"Banyak orang yang mengatakan, Tim Solite Studio akan berada di panggung saat malam penghargaan. Dan itu benar-benar terjadi," ungkap Irving Hutagalung, Audience Marketing Manager Microsoft Indonesia dalam siaran pers ke VIVAnews.

Tim Solite Studio yang terdiri dari Asadullohil Ghalib Kubat (Team Leader), Miftah Alfian Syah (Programmer), Tony Wijaya (Graphic Designer) dan Mukhammad Bagus Muslim (Game Designer).

Menurut Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia, ini adalah pertama kalinya tim Imagine Cup dari Indonesia memenangkan penghargaan utama Imagine Cup di skala global.
"Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa developer asal Indonesia sudah diakui, bahkan yang berasal dari pulau kecil seperti Madura," kata Andreas yang menyaksikan kiprah tim Solite Studio. 

Menurut dia, kemenangan Tim Solite Studio ini juga patut menjadi teladan bagi developer-developer muda di Indonesia untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka.
Maka, Andreas bertekad bahwa perusahaan yang dia kelola senantiasa berkomitmen untuk memberdayakan developer-developer muda melalui kompetisi Imagine Cup, maupun dukungan terhadap pengembangan teknologi informasi di tanah air.

Save The Hamsters adalah game pada platform Windows Phone dan Windows 8 yang menceritakan tentang empat ekor hamster yang tersesat. Tugas pemain adalah membantu mereka untuk pulang ke rumahnya. Hal unik dari Save The Hamster ini adalah permainan ini dipadukan dengan aspek edukasi matematika sehingga menjadi permainan yang menarik.

Irving Hutagalung, Audience Marketing Manager Microsoft Indonesia yang mendampingi Tim Solite Studio selama mengikuti Imagine Cup 2013 Worldwide Finals menjelaskan bahwa kemenangan ini tidaklah mengejutkan.

“Banyak orang mengatakan bahwa presentasi mereka (di Rusia) adalah satu dari sedikit di mana para penonton memberikan pujian."
Tim Juri Imagine Cup, kata Irving, sangat terkejut mengetahui bahwa game Save the Hamster telah diunduh 30.000 kali hanya dalam waktu 2 minggu saja (20.000 pada Windows Phone, 10.000 pada Windows 8).

“Beberapa orang mengatakan kepada kami bahwa mereka bersedia untuk bertaruh bahwa Solite Studio akan berada di panggung saat Malam Penghargaan, dan mereka benar.  Juara 1 akan menjadi fantastis, tetapi Juara Kedua Tingkat Dunia juga merupakan prestasi yang menakjubkan,” pungkas Irving.

Kemenangan Solite Studio di Imagine Cup adalah bukti nyata bahwa teknologi informasi dapat memberikan perubahan besar dalam suatu negara. Microsoft Indonesia berharap Solite Studio dapat menjadi digital entrepreneur masa depan bangsa Indonesia.

Turnamen Fisika
Sebelum kisah sukses para anak muda dari Madura itu muncul, bertebaran pula cerita-cerita menyenangkan yang diukir teman-teman mereka setanah air. Salah satunya adalah saat Indonesia sukses menggelar kompetisi Asian Physics Olympiad (APhO) ke-14 di Bogor pada 5-13 Mei 2013.

Indonesia tidak saja berhasil menjadi tuan rumah yang baik, namun juga turut menghasilkan sejumlah pemenang. Acara yang diselenggarakan Surya Institute dan disponsori oleh Telkom Indonesia ini diikuti oleh sekitar 145 peserta dari 20 negara.

Negara-negara yang turut serta dalam acara tahunan tersebut adalah Indonesia, Australia, Azerbaizan, China, Hong Kong, India, Kamboja, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Macao, Malaysia, Mongolia, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Turkmenistan, Thailand, dan Vietnam.

Menurut Prof Yohanes Putra, Chairman Surya Institute, sejak awal penyelenggaran APhO pada tahun 2000 silam, tim Indonesia merupakan salah satu negara yang menoreh prestasi terbaik.

"Hingga tahun lalu, Indonesia sudah mengantongi 23 medali emas, 15 medali perak, 27 medali perunggu, dan 35 honorable mention atau penghargaan khusus," kata Yohannes.

Untuk tahun ini, Indonesia akan mengirimkan delapan orang yang berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Siswa yang akan mewakili Indonesia di antaranya Himawan Wicaksono (SMA St Alberus, Malang), Ryan Vitalis Kartiko (SMA Rajawali, Makassar), Justian Harkho (SMA Santa Petrus, Pontianak), Josephine Monika (SMAK Penabur, Gading Serpong, Tangerang), Fidiya Maulida (SMAN 1 Pamekasan), Aryani Paramita (SMAK 3 Jakarta), Andramica Priastyo (SMA Taruna Nusantara), dan Kristo Nugraha Lian (SMAK Penabur, Gading Serpong, Tangerang).

"Delapan orang itu adalah hasil seleksi kami pada bulan September 2012. Kami sudah mempersiapkan tim olimpiade Indonesia selama delapan bulan, dan kami menargetkan dua medali emas," kata Hendra Kwee, Ketua Penyelengara APhO 2013.

Hasilnya sesuai target. Indonesia berhasil meraih target mendali yang  diharapkan. Secara umum Indonesia meraih 2 emas, 2 perak, 2 perunggu, dan 2 honorable mention atau penghargaan khusus.

Pada acara pengumumangan pemenang, Bendera Merah Putih berkibar di atas panggung. Anak Indonesia, Himawan Wicaksono, dinobatkan sebagai Absolute Winner di ajang APhO ke-14. Tak hanya itu, Himawan juga mendapat satu medali emas, gelar Best Male Participant dan Best Result in Experimental Competition.

Sementara peserta asal Indonesia yang juga meraih prestasi di antaranya:

1. Josephine Monica meraih satu medali emas dan mendapat gelar Best Female Participant.
2. Kristo Nugraha Lian meraih satu medali perak
3. Aryani Paramita meraih satu medali perak
4. Andramica Priastyo meraih satu medali perunggu
5. Justian Harkho meraih satu medali perunggu
6. Ryan Vitalis Kartiko meraih honorable mention
7. Fidiya Maulida meraih honorable mention.

Yonannes pun berharap acara APhO 2013 ini mampu meningkatkan kecintaan siswa-siswi Indonesia untuk belajar sains dan teknologi. "APhO terus mencetak 'Einstein-Einstein' baru yang kelak bisa memajukan negara Indonesia," ujarnya.

JK: Tertibkan Tempat Maksiat, Polisi Harus Lebih Cepat dari FPI

Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla
Keributan antara warga dan anggota Front Pembela islam (FPI) di Sukerojo terjadi akibat aksi sweeping lokalisasi Alas Karet atau Alaska di Kabupaten Kendal. Menurut FPI, tempat ini dianggap tetap buka meski bulan Ramadan.

Menanggapi hal ini, mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, polisi harus segera bertindak bila ada tempat-tempat prostitusi atau judi yang masih buka saat Ramadan. Jika tidak, masyarakat akan menggunakan caranya sendiri untuk menutup tempat tersebut.

"Apapun jangan kita ada sesuatu langsung sweeping. Polisi yang harusnya duluan sweeping. Jangan polisi telat," kata Jusuf Kalla ketika menghadiri 40 hari meninggalnya Taufik Kiemas di Gedung MPR, Jumat, 19 Juli 2013.

Meski Rancangan Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan belum disahkan, karena harus menunggu tanda tangan presiden, namun, Ketua Umum PMI itu juga tidak membenarkan aksi yang dilakukan FPI. Sebab, hal itu bisa memicu keributan.

"Hal seperti itu janganlah masyarakat sendiri yang mengambil tindakan. Polisi harus segera menindak tegas pelaku kerusuhan," katanya.

Tiga anggota FPI ditetapkan sebagai tersangka dalam kejadian ini. Satu tersangka adalah pengemudi mobil Toyota Avanza AB 1705 SA bernama Soni Haryono (38) yang menabrak wanita pengendara motor yang akhirnya meninggal dunia. Dua tersangka lagi Satrio Yuono (22) dan Bayu Agung Wicaksono (22). Mereka kedapatan membawa senjata tajam.

Melung, Kisah Sebuah Desa-Internet. Di lereng Gunung Slamet, hampir seluruh wilayah desa ini area hotspot


Menjelang senja, Desa Melung, Banyumas, Jawa Tengah, terlihat sepi. Suasananya seperti biasa, damai, sejuk, dan bersahaja. Tidak ada yang membuatnya tampak istimewa dibandingkan desa-desa tetangga. Kasat mata, hanya ada sekumpulan rumah sederhana, dikepung perbukitan serta pepohonan hijau di lereng Gunung Slamet.

"Dulu, jam segini, warga sering berkumpul di sudut jalan. Biasanya di kedai. Melepas lelah setelah seharian bekerja. Ada yang pulang bertani, dagang, macam-macam," tutur Agung Budi Satrio kala berbincang-bincang dengan VIVAnews di rumahnya, 9 Juli 2013. Budi—begitu dia disapa—adalah mantan Kepala Desa Melung.

"Tapi, pemandangan itu sudah jarang terlihat lagi. Sejak warga di sini mengenal Internet, mereka lebih kerasan berada di rumah. Hanya sesekali kumpul-kumpul di luar rumah," katanya, sembari menyeruput kopi.

Internet?

Melung bukan desa di pinggiran kota. Memiliki luas area sekitar 1.320 hektar, ini desa di pelosok yang berada di ketinggian 600 meter dari permukaan laut, di lereng Gunung Slamet. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari jantung ibukota Kabupaten Banyumas.

Cuma, nama desa berpenduduk sekitar 2.000 jiwa ini kencang bergaung di dunia maya. Desa kecil ini sohor dengan julukan “desa-Internet”, desa yang melek teknologi informasi.

Modal Rp6 Juta

Budi bukan sembarang kepala desa. Dialah sang penggagas gerakan “Internet masuk desa” di Melung.

Saat wartawan VIVAnews menyalakan laptop, dia langsung menukas, "Tidak usah pakai modem. Buat apa?"

Tahu yang diajak bicara mendadak jadi bengong, Budi buru-buru menjelaskan sembari tersenyum. "Hampir seluruh kawasan di desa ini sudah menjadi hotspot area, tinggal disambung saja.”

Budi pun berkisah.

Suatu waktu di tahun 2008 dia merenung, menyadari lokasi desanya yang amat terpencil dan tersisih dari derasnya arus informasi di luar sana. Informasi hanya dapat diperoleh dari surat kabar, tapi cuma bisa diakses segelintir warga. Infrastruktur telekomunikasi sudah mulai menjangkau Melung, tapi jauh dari memadai; untuk tidak bilang memprihatinkan.

Entah bagaimana, dia pun bertekad memperkenalkan teknologi informasi, termasuk akses Internet, pada warganya. "Saya ingin membawa Internet sampai ke desa ini, apa pun caranya," Budi mengisahkan tekadnya. Ketika itu dia masih menjabat Kepala Desa (2002-2012), memimpin empat Rukun Warga.

Bermodalkan Rp1,5 juta, yang diambil dari kas desa, Budi lalu menyewa jaringan Telkom Flexi, lengkap dengan koneksi Internetnya. "Tapi, setelah beberapa bulan, koneksinya mengalami kendala. Kecepatannya sangat lambat,” kisahnya.

Di tahun 2009, mereka beralih ke Telkom Speedy.

Namun, instalasi jaringan Telkom Speedy tak semulus yang dibayangkan. Karena keterbatasan jaringan, koneksinya tidak bisa menjangkau Balai Desa Melung. Lagi-lagi Budi dipaksa memutar otak.

Tak lantas patah arang, dia pun menemukan siasat: menyambung jaringan Speedy terdekat dengan rumahnya, yang berjarak satu kilometer dari Balai Desa.

"Untuk meneruskan koneksi Internet agar bisa sampai ke Balai Desa, kami mengambil dana lagi dari kas desa sebesar Rp4,5 juta. Dana itu untuk membeli antena pemancar dan penerima. Pemancar dipasang di rumah saya, sedangkan antena penerima di Balai Desa."

Budi menjelaskan alat pemancar dan penerima yang dibelinya adalah antena omni. Ini antena nirkabel sederhana, berwujud tiang panjang menyerupai busur panah. Fungsinya pun tak mewah, cuma untuk memperluas area jangkauan sinyal Wi-Fi. Semakin besar volume dBi, maka semakin luas atau jauh pula area yang bisa dijangkau. 

Sedikit demi sedikit, jangkauan Internet diperluas. Selain di rumah Budi di Dusun Gerembul Melung dan Balai Desa, antena omni juga dipasangkan di gedung SMP Negri 3 Kedung Banteng. Ini sebagai entry point Internet untuk dua dusun lain, yaitu Gerembul Depok dan Gerembul Kaliputra 

Untuk satu antena omni, diperlukan biaya Rp1,2 juta. Total, dia merogoh Rp3,6 juta untuk tiga antena. Untuk antena yang menyebar sinyal hotspot di Balai Desa, dibeli seharga Rp475 ribu. "Menggunakan router. Alat ini dipasang di tempat yang tinggi menggunakan pipa, supaya bisa menjangkau seluruh area Balai Desa," Budi menerangkan.

Router yang sama dipakai di Gerembul Depok dan Gerembul Kaliputra agar koneksi Wi-Fi merata. Per bulan, Pemerintah Desa Melung menyisihkan Rp219 ribu untuk berlangganan Paket Sosial, paket Internet Telkom Speedy yang paling terjangkau.

Untuk meringankan beban, biaya pemasangan jaringan ini dibagi dua antara Pemerintah Desa Melung dan SMP Negeri 3 Kedung Banteng. 

"Awalnya, penggunaan Speedy masih dibatasi. Maksimal area hotspot hanya boleh di tiga lokasi, yaitu di rumah saya, Balai Desa, dan gedung SMP Negeri 3 Kedung Banteng," ujarnya.

Tanpa diduga, antusiasme warga meledak. Perlahan tapi pasti, mulai dari bocah sampai orang tua melahap "makanan baru" bernama Internet itu. Satu demi satu warga mulai berburu PC dan laptop murah, sampai ponsel bekas, supaya bisa menikmati Internet. Bagi yang kurang mampu, dipersilakan menggunakan komputer di Balai Desa. "Ada juga yang mengambil program cicilan," tutur Budi.

Tak pelak, jumlah netter di Desa Melung terus berkembang. Budi melihat momentum berharga.

Merogoh kocek pribadi, antena penerima dan pemancar hotspot dia tambah, dari tiga menjadi tujuh unit. Ini membuat jaringan Wi-Fi semakin luas, dan menjangkau hampir seluruh sudut desa.

Hari ini, dari empat Rukun Warga di Desa Melung, tiga di antaranya sudah dijangkau penuh oleh jaringan Wi-Fi, meliputi Gerembul Melung, Gerembul Depok, dan Gerembul Kaliputra. Yang tersisa tinggal Gerembul Salarendeng.

"Letaknya di tepi, satu kilometer dari Gerembul Salarendeng. Kondisi geografis yang sulit membuat Dusun Salarendeng belum dijangkau Internet. Tapi, ini hanya soal waktu," ujar Budi optimistis.

Open Source

Memang, Budi mengakui, manfaat ekonomi yang langsung dinikmati warga Melung belum terlihat. Sejauh ini, akses Internet baru memudahkan warga memperoleh dan saling berbagi informasi. Seperti di kota hampir setiap warga Melung memiliki akun Facebook dan Twiter.

Di tingkat Desa, Budi dkk membuat website www.melung.desa.id. "Di Web ini, pemerintah desa dapat menuliskan seluruh informasi dan kegiatan yang berkaitan dengan Desa Melung," ujar Margino. Dia adalah administrator website Desa Melung ex officio Kepala Urusan Keuangan Desa Melung.

Margino membagi pengelolaan sistem teknologi informasi di Melung menjadi dua. Pertama, pengelolaan jaringan Internet menggunakan akses Wi-Fi, termasuk software berbasis open source. Kedua, pengelolaan website Desa Melung.

Dalam mengurus jaringan Internet, Margino tidak sendirian. Dia dibantu oleh teknisi—juga warga desa setempat--yang bersiaga 24 jam jika terjadi kerusakan. Untuk sistem operasi, Margino memastikan segenap perangkat desa tidak lagi menggunakan Windows, tapi yang berbasis open source.

"Kami memakai Linux, Ubuntu, dan sistem operasi lokal, BlankOn Banyumas, yang memakai Bahasa Jawa Banyumas. Ini diciptakan agar warga yang tidak bisa berbahasa Indonesia tetap bisa membuat berita atau kabar dengan Bahasa Banyumasan untuk di-update ke situs Melung," Margino menjelaskan kepada VIVAnews.

Selain mudah diaplikasikan dan gratis, menurutnya, penggunaan sistem operasi open source relatif lebih aman dari ancaman virus. Beberapa tahun lalu, Margino mengisahkan, semua perangkat komputer di Balai Desa ngadat karena terinfeksi virus. "Masalah itu teratasi sejak kami menggunakan sistem operasi open source. Lebih aman, murah juga. Kami tak perlu membeli sistem operasi yang mahal, sampai 15 juta rupiah per tahun," ungkapnya.

Bagaimana dengan pengelolaan website Desa Melung?

Dia menjelaskan, pembagian tugas meliputi berbagai hal terkait pengelolaan data--mulai dari data kependudukan, data potensi sumber daya alam, beragam peristiwa di desa, serta beragam informasi kegiatan desa.

"Supaya pengunjung website bisa mengetahui potensi Desa Melung seperti pertanian, peternakan, dan seni budaya. Semua ada. Lengkap. Bahkan, kami juga mempunyai daftar warga yang menjadi TKI di luar negeri. Jadi bisa dikontrol, mengantisipasi kalau ada apa-apa," ucap Margino.

Untuk dicatat, selama ini Margino mengelola website Desa Melung melalui ponsel pintar di genggaman tangannya.

Masa depan Melung

Belum lama ini Budi lengser. Langkahnya diteruskan oleh penggantinya, Khoerudin. 

Kepala Desa yang baru ini bertekad menggenjot akses dan fasilitas Internet di Melung ke tahap selanjutnya. Dalam satu tahun, dia bersiap menggelontorkan dana dari kas desa sebesar Rp78 juta. Porsi terbesarnya, yakni 70 persen, adalah untuk pembangunan infrastruktur. 

Menurut Khoerudin, selama ini tidak ada sepeser pun dana dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi, apalagi Pusat yang diteteskan untuk membantu pembangunan infrastruktur Internet di desanya. Melung menjadi “Desa-Internet” sepenuhnya berkat inisiatif dan dana dari pemerintah desa dan warga setempat.

Ironis.

"Sejauh ini, keberadaan Internet telah banyak dimanfaatkan oleh warga masyarakat, meski baru sebatas mengenal situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Tapi beberapa sudah mulai mencari-cari informasi tentang pertanian dan usaha," ungkap Khoerudin.

Dalam perkembangannya nanti, dia berharap warga mulai memanfaatkan Internet untuk memasarkan produk setempat dan bersiap menyambut era e-commerce.

Menginspirasi

Melung kini menjadi inspirasi sekaligus "sekolah" bagi desa-desa lain, di dalam maupun luar Kabupaten Banyumas

Budi menjelaskan program Internet Melung menjadi embrio lahirnya Gerakan Desa Membangun. Ini sebuah gerakan yang dilandasi semangat membangun desa dengan berbasiskan Internet dan teknologi informasi, secara mandiri dan swadaya. Gerakan ini mencakupi sejumlah kegiatan mendasar, seperti membangun jaringan Internet, menggunakan sistem open source pada perangkat komputer, serta membuat website gratis. Sejauh ini, sudah sekitar 30 desa yang bergabung dalam gerakan ini.

"Gerakan Desa Membangun yang dirintis dari Desa Melung terus berkembang. Di wilayah Kabupaten Banyumas saja tercatat lebih dari 28 desa yang terlibat. Gerakan ini juga berkembang pesat di sejumlah daerah lain di Indonesia," ujar Budi, bangga, sembari berapi-api menekankan bahwa ini gerakan swadaya masyarakat. "Tanpa harus menggunakan anggaran pemerintah yang terkadang hanya berorientasi proyek, sementara program yang dijalankan nyaris tidak ada."

Hal ini diamini Djadja Achmad Sardjana, pakar teknologi informatika ITB. Dia berpendapat Gerakan Desa Membangun bisa menjadi nafas baru rakyat pedesaan dalam membangun. "Ini gerakan desa membangun, bukan membangun desa," kata Djadja.

Dia juga mengkonfirmasikan betapa “virus Internet” telah mulai menyebar dari Melung ke desa-desa lain di luar Banyumas. Salah satunya adalah Desa Mandalamekar di Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. "Bahkan, di Mandalamekar, kepala desa di sana sudah membuat program jangka panjang 25 tahun untuk membangun desa," kata Djadja.